Hot News

" ** " *** " Success and Enjoy with The New School Year "

Friday, November 4, 2011

10 Gaya Pola Asuh Optimalkan Kecerdasan Anak

Berdasar penelitian, 80% kecerdasan seorang anak ditentukan oleh variasi kombinasi gen ayah dan ibunya, namun perkembangan kecerdasan anak hingga besar nanti selebihnya dipengaruhi faktor lingkungan dan pola asuh yang diterimanya. Untuk membesarkan anak cerdas, sebaiknya orangtua tetap mengikuti insting, tetap bersikap wajar, tidak perlu berlebihan maupun memaksakan diri.
  1. Bebaskan anak mengeksplorasi lingkungan. Lingkungan dapat menjadi ajang dan sarana yang sangat luas bagi anak untuk belajar tentang berbagai macam hal. Sherry Rocha, M.Ed, seorang pakar pendidikan dari University of Illinois (AS) mengatakan, eksplorasi di alam selain memicu anak aktif bergerak juga meningkatkan rasa ingin tahu anak terhadap berbagai aspek kehidupan. Karena itu biarkan bebas dia mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya serta lingkungan yang baru dikenalnya misalnya sambil menyusuri sungai, ia belajar tentang sifat air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah.  
  2. Ikuti minat anak. Untuk menggali potensi luar biasa di dalam diri anak, penting bagi orangtua untuk mendukung penuh minatnya pada bidang-bidang yang disukainya. Bahkan, bila perlu orangtua pun ikut berlatih dan menguasai hal-hal yang menjadi minat anak itu, sehingga ibu dan ayah dapat menjadi teman berlatih yang sepadan, alias sparing partner.
  3. Tuturkan pengetahuan tentang dunia dan isinya. Berikan anak fasilitas dan kesempatan seluas-luasnya untuk mengenal dunia beserta seluruh aspek kehidupan. “Ini membuat anak berpandangan terbuka terhadap berbagai berbagai hal ‘baru’ sesuai perkembangan ilmu pengetahuan,” saran Dr. Kathy Hirsh-Pasek, psikolog anak dan penulis buku best seller “Einstein Never Used Flashcards: How Our Children Really Learn.” Seluruh dunia dan alam semesta merupakan sumber pengetahuan bagi anak yang akan membantu menggali potensi kecerdasannya.
  4. Bacakan aneka buku pengetahuan. Kebiasaan membacakan buku sejak dini dengan berbagai tema pengetahuan memiliki peran sangat besar dalam membantu anak mengembangkan kecerdasan. Buku memang dapat menjadi “gudang ilmu” yang sangat luar biasa bagi si kecil. Dr. Nancy Verhoek-Miller, pakar pendidikan anak dari Mississippi State University (AS), menyarankan untuk membacakan buku kepada anak secara rutin dengan suara yang keras dan intonasi yang benar. Selain akan menumbuhkan minat membaca anak, dia juga akan menyerap ilmu pengetahuan dari buku untuk menunjang minatnya. Kebiasaan membaca buku juga menanamkan ikatan batin antara Anda dan si kecil.
  5. Jadilah model yang baik. Anak akan meniru orang tuanya. Maka, orangtua wajib menjadi role model atau panutan terbaik bagi anak –dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Tunjukkan minat Anda untuk selalu belajar dan menemukan hal-hal baru yang menarik dan kreatif bersama anak. Tunjukkan dan terapkan pola hidup sehat. Tunjukkan pula sikap menghargai serta empati kepada setiap anggota keluarga, orang lain, serta mahkluk hidup lain.
  6. Seringlah bertanya kepada anak. Biasakan mengajukan beberapa pertanyaan kepada anak, yang akan memancingnya untuk memberikan jawaban berupa penjelasan yang juga merangsangnya untuk adu argumentasi. Atau ajak dia berdiskusi, saran Dr.dr. H. Taufiq Pasiak, M.Pd.I, M.Kes, pakar neurosains dab penulis buku “Manajemen Kecerdasan, Memberdayakan IQ, EQ, dan SQ untuk Kesuksesan Hidup”. Anda dapat memulainya dengan menanyakan secara rinci seputar hal-hal yang ia minati atau yang sedang dilakukannya. Selanjutnya, kembangkan untuk menggali jawaban dan pendapat anak terhadap berbagai hal.   
  7. Beri kesempatan mengambil keputusan. Membiasakan anak untuk mengambil keputusan akan melatih anak untuk belajar sebab-akibat serta tanggung jawab. Melatih anak untuk mengambil keputusan juga akan memicu anak untuk belajar berpikir analitis dengan merangkaikan hal-hal yang sudah dipelajari dan dipahaminya.
  8. Tingkatkan kesempatan bersosialisasi. Semua pengalaman emosional yang diperoleh anak akan mempengaruhi pembentukan jalinan antar sel-sel saraf pada otaknya. Dalam bukunya, “The Social and Emotional Development of Gifted Children. What Do We Know?,  Maureen Neihart menyebutkan pentingnya anak untuk mendapat kesempatan bersosialisasi seluas-luasnya karena akan memperkaya pengalaman emosional anak, serta sarana bagi dia untuk belajar mengekspresikan perasaannya. Semakin baik kecerdasan emosional anak, semakin baik pula penyampaian rangsang antar sel-sel saraf pada otaknya.
  9. Cukupi kebutuhan gizinya. Dalam bukunya, “Raise a Smarter Child by Kindergarten, from birth until 3”, Dr. David Perlmutter, neurolog di The Perlmutter Health Center, Florida (AS), menyatakan pentingnya pemenuhan kebutuhan DHA sejak bayi karena DHA terbukti berperan dalam perkembangan otak anak pada “periode emas”. Berikan pula konsumsi jenis makanan kelompok brain food, misalnya makanan sumber protein, untuk meningkatkan kemampuan berkonsentrasi, berpikir dan kewaspadaan.
  10. Jaga kesehatan anak. Olahraga atau latihan fisik tidak hanya membuat tubuh si kecil sehat, tapi juga membuat dia cerdas! Sebab, selain sirkulasi oksigen, gula dan zat gizi menjadi lancar ke seluruh tubuh dan otak, juga akan memicu produksi hormon pemicu perkembangan sel saraf (nerve growth factor). Dengan tubuh yang sehat, dia memiliki kesempatan yang luas untuk belajar tentang berbagai serta dapat mengeksplorasi potensi kecerdasan di dalam dirinya dengan optimal.
Share and Enjoy from Ayahbunda.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...