Hot News

" ** " *** " Success and Enjoy with The New School Year "

Friday, November 4, 2011

Sekolah Biasa Atau Nasional Plus?


Mana lebih menguntungkan: anak belajar di sekolah ‘biasa’ atau  sekolah nasional plus? Benarkah sekolah nasional plus lebih oke?

Jika dulu orangtua harus menyekolahkan anaknya ke luar negeri agar bahasa Inggrisnya lebih lancar, maka kini banyak lembaga sekolah memenuhi kebutuhan orangtua itu dengan mendirikan sekolah yang menggunakan pengantar bahasa Inggris. Orangtua yang dulu mengenyam pendidikan sekolah favorit pasti juga ingin memasukkan anaknya ke sekolah yang sama. Tapi banyaknya tawaran sekolah nasional plus membuat orangtua berpikir ulang untuk memasukkan anaknya ke sekolahnya dulu. Benarkah sekolah ‘biasa’ tak bisa bersaing dengan sekolah-sekolah baru berlabel nasional plus?

Ternyata mitos tersebut tak sepenuhnya benar. Sekolah ‘biasa’ sebenarnya juga punya segudang kegiatan dan prestasi yang cukup dan sangat baik. Tak heran murid-murid di antara kedua ‘jenis’ sekolah ini pun bersaing dalam berbagai bidang. Jadi, mitos sekolah biasa punya prestasi biasa terpatahkan. Kehadiran sekolah-sekolah baru justru membuat banyak sekolah termasuk di dalamnya sekolah favorit yang telah punya nama puluhan tahun, memacu diri agar menjadi sekolah yang lebih baik. Anda bingung? Simak  plus-minus sekolah ‘biasa’ dan sekolah nasional plus yang bisa  dijadikan referensi:


Plus Minus Sekolah ‘Biasa’

·       Yang dimaksud dengan sekolah biasa adalah sekolah yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di kelas. Pastinya dengan bahasa Indonesia, murid yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama lebih cepat memahami topik bahasan di sekolah. Ada bermacam jenis sekolah biasa. Ada sekolah negeri, sekolah swasta, sekolah favorit (bisa sekolah negeri atau swasta), sekolah agama dan sekolah homogen (muridnya laki-laki atau perempuan saja).
·       Sekolah ‘biasa’ mempraktekkan 100% kurikulum nasional yang berlaku. Yang dimaksud kurikulum adalah seperangkat aturan tentang isi dan bahan pelajaran  dan cara yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar. Kurikulum yang berlaku sekarang adalah KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Dalam kurikulum ini ada 36 jam pelajaran yang umumnya dikemas dalam cara belajar yang variatif. Murid bisa belajar dari koran, radio, buku-buku atau internet. Tentu saja dalam praktek, hal ini sangat tergantung pada kualitas guru dan sekolah.
·      Biaya sekolah ‘biasa’ umumnya lebih murah dibandingkan sekolah nasional plus. Di antara sekolah ‘biasa’ tentunya ada perbedaan jumlah biaya pendidikan di antara sekolah negeri unggulan dan bukan unggulan, sekolah swasta, sekolah favorit dan sekolah agama.
·         Sekolah ‘biasa’ memiliki hari belajar dari Senin sampai Sabtu, biasanya jam belajar adalah pukul 07.00 – 13.00. Jam belajar ini memungkinkan siswa bisa mengikuti kursus yang diminati di luar jam sekolah.

Plus Minus Sekolah Nasional Plus

·         Bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar di kelas adalah bahasa Inggris. Mau tak mau murid jadi terlatih untuk menggunakan bahasa internasional tersebut. Sekolah nasional plus umumnya dipilih oleh orangtua yang merencanakan anaknya melanjutkan sekolah ke luar negeri atau orangtua yang ingin keluarganya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama.
·         Metode pengajaran umumnya bervariatif karena dirancang berdasarkan metode belajar di luar negeri. Pastinya metode belajar ini membuat siswa tak kaget ketika melanjutkan kuliah ke luar negeri.
·         Jumlah murid dalam satu kelas tak sebanyak murid di sekolah ‘biasa’ sehingga praktek belajar-mengajar lebih
efektif.
·         Fasilitas belajar yang sangat baik memungkinkan siswa belajar dengan lebih optimal.
·      Biaya sekolah nasional plus lebih tinggi dibandingkan sekolah ‘biasa’. Hal ini dikarenakan umumnya sekolah mengadopsi kurikulum belajar asing sehingga harus membayar ekstra. Selain itu pastinya fasilitas belajar yang lebih baik juga memerlukan biaya lebih banyak untuk pengadaan dan perawatannya. Belum lagi, biasanya ada 1-2 guru berkebangsaan asing yang mengajar.
·   Jam belajar di sekolah nasional plus umumnya adalah pukul 7.30 – 15.00. Kegiatan belajar diselenggarakan dari hari Senin hingga Jumat. Hari Sabtu dan Minggu adalah hari libur. Jam belajar ini cukup efektif. Meski demikian ada juga orangtua yang mengeluh karena keterbatasan ruang sosialisasi anak (hanya pada lingkup sekolah saja). Keterbatasan waktu pada hari sekolah juga kurang memungkinkan anak mempelajari hal lain yang tak diada di sekolahnya, misalnya mengikuti kursus.

Share and Enjoy from E-edukasi.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...