Hot News

" ** " *** " Success and Enjoy with The New School Year "

Tuesday, November 8, 2011

Multiple Intelligences (part-2 Logical – mathematical intelligence)

Kemampuan anak untuk menganalisa sesuatu hal secara logika. Biasanya ditandai dengan minat yang besar pada kegiatan eksplorasi, cerewet bertanya tentang berbagai hal dan menuntut penjelasan logis dari setiap pertanyaan. Suka melakukan eksperimen untuk membuktikan rasa penasarannya, suka mengklasifikasikan benda dan berhitung.

Anak dengan kecerdasan ini adalah anak yang yakin bahwa semua pertanyaan memiliki penjelasan rasional yang masuk akal, sehingga ia lebih merasa nyaman berhadapan dengan sesuatu yang dapat dikelompokkan, diukur, dianalisa, dan dihitung kuantitasnya dengan berbagai macam cara.
Kecerdasan Logis matematis berkaitan erat dengan kecerdasan linguistik terutama kaitannya dengan penjabaran alasan alasan logika matematika.


Tahap perkembangan Logika – Matematika anak usia balita (0 – 5 tahun)
0 – 1 tahun
Anak sangat suka mengamati apa saja yang ada disekitarnya yang dapat dijangkau dengan mudah.
1,5 – 2,5 tahun
Ia akan mulai mengklasifikasi objek, mungkin berdasarkan warna, bentuk dan fungsi. Atau apabila diusia ini anak mulai berbicara, kesadaran terhadap konsep “besar” dan “kecil” akan berkembang dan memasuki tingkatan konsep “lebih besar” atau “lebih kecil” dengan membandingkan berbagai benda.
3 – 4 tahun
Anak menyukai kegiatan menyusun benda berdasarkan urutan kecil ke besar. Di usia ini anak telah berada dalam tahap perkembangan berpikir untuk menimbang dan mengukur. Anak usia 3 tahun sudah mulai menyadari konsep pola tertentu, misal kancing yang disusun dengan pola warna tertentu biru, merah, kuning, hijau, anak usia ini sudah dapat meniru susunan dengan pola yang sama. Konsep logika lain yang mulai berkembang adalah konsep tentang hubungan sebab akibat.
Hal hal yang relatif bisa diukur :
  1. Mengenal ciri diri sendiri
  2. Mengenal warna
  3. Mengenal konsep persamaan dan perbedaan
  4. Mengelompokkan benda berdasarkan warna dan bentuk
  5. Mengenal macam macam rasa dan bau
  6. Menentukan posisi luar – dalam, atas – bawah
  7. mengenal bangun geometri seperti persegi panjang, segitiga dan lingkaran) dan mulai mengidentifikasi bentuk geometri dengan benda yang ada disekitarnya
  8. Mengenal ukuran panjang – pendek, berat – ringan dari benda benda yang ada disekitarnya
  9. mengenal waktu dengan matahari, siang – malam
  10. Mengenal lambang bilangan 1 – 10
4 – 5 tahun
Anak biasanya sudah mulai memahami konsep bilangan, dan berkembang kepekaannya terhadap konsep ukuran ukuran yang ada disekitarnyaHal hal yang relatif bisa diukur :
  1. Mengenal lebih banyak ciri diri sendiri dan mengenali persamaan dan perbedaan dirinya denngan orang lain
  2. Menghubungkan ukuran dengan benda yang ada disekitarnya
  3. Menghubungkan bentuk geometri dengan benda yang ada disekitarnya
  4. memperkirakan ukuran jumlah, panjang pendek, berat ringan benda benda yang ditemuinya
  5. Mengurutkan benda berdasarkan warna, ukuran, jenis permukaan denngan pola tertentu
  6. Mengamati perubahan bentuk cair, beku, uap dan embun
  7. Menentukan posisi kiri kanan, depan belakang
  8. Mengenal konsep waktu berdasarkan kegiatan
  9. mengenal konsep hari
  10. Mengenal konsep dan lambang bilangan 1 – 20

Pengetahuan anak tentang bilangan secara umum dimulai dengan penyebutannya dan mungkin belum sekaligus diiringi dengan pemahaman terhadap bilangan tersebut.

Perkembangan ini dimulai sejak berkembangnya perkembangan linguistik anak  diusia 0 – 2 tahun, anak dapat diajak berhitung sambil bernyanyi atau menggunakan jari dalam mengungkapkan suatu bilangan 1 – 5 misalnya. Pemahaman terhadap suatu bilangan akan berkembang mengikutinya sesuai perkembangan konsep logikanya. Berbagai latihan atau stimulasi membuat pemahaman balita akan konsep logika dan matematika semakin berkembang.

Kegiatan kegiatan yang dapat menstimulasi kecerdasan logika – matematika :
  • Menstimulasi sejak bayi
 Dibulan pertama kehidupan bayi, berbagai gerakannya memiliki pola acak. Biarkan bayi berusia 1 bulan memegang sebuah object (misal soft toys) dan biarkan ia mengaktifkan berbagai refleks dengan jari, memandangi dan mengenggam dengan jarinya sendiri. Hingga usia 4 bulan kegiatan ini masih bisa dilakukan. Perkembangan pesat dilakukan bayi usia 4 – 8 bulan, Pada usia 4 bulan bayi sudah dapat mengamati sebuah objek dengan teliti (misal bayi mengamati wajah bundanya). Diusia 8 – 12 bulan, gerakan nya menjadi lebih terarah sehingga semakin memungkinkannya untuk mengeksplorasi hal hal yang ada di sekitarnya dan mencoba hal hal baru seperti menendang mainanya dan memegang sendok makannya.
  • Menyelesaikan Puzzle
Permainan puzzle atau permainan kategorisasi yang lain akan merangsang perkembangan logika matematika. Puzzle bisa dibuat dengan cara sederhana, misal dengan menggunting acak gambar yang menarik untuk anak dan memintanya untuk menyusun gambar tersebut.
  • Mengenal bentuk geometri
Kegiatan ini juga sudah bisa dimulai sejak bayi, banyak orang tua yang menggantungkan mainan gantungan di boks tidur bayi mereka dan itu adalah saah satu cara mengenalkan bentuk geometri. Untuk anak usia 1.5 – 3 tahun sudah bisa diajak mengamati berbagai bentuk geometri yang ada disekitarnya misal, bentuk bola, bentuk bentuk mainannya atau bisa juga mengenalkan bentuk tahu, tempe goreng, bentuk pisang, dan bentuk donat, bentuk jam dinding, bentuk layar TV, bentuk pintu, bentuk jendela dan bentuk dari banyak benda lainnya. Bisa juga dikombinasikan dengan berhitung sederhana, misal menghitung benda benda yang berbentuk lingkaran yang ada di rumah (misal bola, jam dinding, tutup gelas, dll), atau benda benda berbentuk persegi panjang (pintu, jendela, lemari, dll)
  • Memperkenalkan bilangan
Ini bisa dengan membaca, menuliskan bilangan, menghitung anggota tubuh misal jumlah jari dan berkenalan dengan bilangan juga pengelompokan
  • Eksplorasi pikiran melalui diskusi dan olah pikir ringan
Kalo yang ini bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, misalnya sambil naik motor anak diajar menghitung jumlah roda motor, mobil, becak dan lain-lain.
  • Pengenalan pola
Bisa dimulai dengan permainan mengelompokkan benda misal sekumpulan sendok, sekumpulan garpu, sekumpulan gelas, sekumpulan piring yang kemudian membuat sebuah pola yang berbeda, kelompok sendok, garpu, piring, gelas dalam satu kelompok yang kemudian dibuat pola berulang. Hal tersebut juga bias dikombinasikan dengan berbagai macam warna.
  • Eksperimen di alam
Yang ini juga kegiatannya amat sangat banyak, Misal mengamati bentuk awan, mengamati perbedaan awan, mengamati atau bermain dengan embun di pagi hari, bermain dengan air, jemuran baju dan lain-lain. Kuncinya sebenarnya adalah membebaskan anak bertanya dan menjawab pertanyaan anak dengan alasan yang logis walaupun dengan jawaban sederhana. Atau anak usia 3 – 5 tahun juga bisa diajak untuk menemukan konsep “udara”. Cukup dengan kegiatan sederhana dengan bermain diluar rumah dan merasakan hembusan angin atau kita bisa mengajak anak mengamati es batu yang mencair (atau es krim yang mencair,,)
  • Memperkaya pengalaman berinteraksi dengan konsep matematika
Diusia 3 tahun, anak sudah dapat mengenal konsep berat. Ajak anak untuk bermain main keseimbangan misal dengan menggunakan hangger atau gantungan baju yang digantung gantung aneka benda yang bisa ditambah atau dikurangi beratnya atau beli permainan keseimbangan yang dijual di pasaran. Atau anak usia 2,5 – 3 tahun sudah bisa diajak menabung  atau di usia 3 – 4 tahun sudah bisa diajak untuk membantu mengecek harga barang yang dibeli ketika berbelanja.
  • Menggambar dan membaca
Membaca buku dan menggambar merupakan kegiatan yang disukai sebagian besar anak dan kegiatan yang penuh kesenangan ini bisa menjadi media efektif untuk megenalkan konsep logika dan matematika.

Share and Enjoy from http://forenglishteachers.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...