Hot News

" ** " *** " Success and Enjoy with The New School Year "

Tuesday, February 21, 2012

Multiple Intelligences (part-5 Musical intelligence)

Adalah kemampuan untuk mendengar dan mengenali pola, mengingat dan bereaksi sesuai dengan musik yang didengar, serta kemampuan untuk menghasilkan musik dengan intonasi suara, irama dan warna nada. Orang dewasa dan anak anak dengan kecerdasan musikal memiliki kepekaan terhadap pola pola bunyi, irama, warna nada, suara, dan biasanya juga peka terhadap suara suara non verbal disekitarnya seperti suara hewan, kerik jangkrik, atau dering bel dari kejauhan.

Anak dengan kecerdasan musikal yang menonjol biasanya mudah mengenali dan mengingat nada. Ia juga dapat mentransformasi kata kata menjadi lagu dan menciptakan berbagai permainan musik. Mereka pun pintar melantunkan beat lagu dengan baik dan benar, menggunakan kosa kata musikal, dan peka terhadap ritme, ketukan, melodi atau warna suara dalam sebuah potongan komposisi musik.

Selain itu anak dengan kecerdasan ini biasanya mudah bereaksi terhadap alunan musik bahkan yang rumit sekalipun dan memunculkan emosi sesuai dengan musik yang didengar. Anak anak yang cerdas musikal biasanya juga mudah mengingat melodi lagu dan suka belajar sambil mendengarkan iringan musik dan biasanya mereka juga suka bernyanyi untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain.

Tahap Ringkas Perkembangan Apresiasi Musik Balita
0 – 2 bulan Bayi baru lahir pun sudah memiliki kemampuan untuk  “menikmati” nada nada, misalnya pada bayi yang rewel, lullabies atau senandung nina bobo tak hanya merupakan sebuah warisan tradisi sebab terbukti secara menakjubkan dapat menenangkan sikecil.
2 bulan – 1 th Bayi usia 6 sampai 9 bulan biasanya bergerak melambai lambaikan tangannya mengikuti irama. Diusia 9 bulan biasanya bergerak maju mundur merespon alunan musik yang didengarnya. Hingga usia 1 tahun, apabila sikecil semakin intensif diperdegarkan lagu, maka ia semakin terampil dan responsif saat mendengar rangkaian bunyi yang berirama.
2 – 3 th Diusia 1,5 – 2 tahun, biasanya anak dapat mengikuti ritme sebuah lagu dimulai dari bergumam (babling) dengan rentang yang sangat pendek hingga dapat mengikuti sebuah lagu dengan senandung meskipun belum dengan nada yang pas. Namun gerak tubuhnya lebih terarah dan kesukaannya menggoyangkan tubuh mengikuti irama semakin meningkat.Menginjak usia 3 tahun, sikecil mulai suka menentang berbagai aturan, dia mulai menyukai kegiatan eksperimental  dalam apresiasi musik. Selain mengikuti musik dengan gerakan gerakan tubuh, anak mulai suka mengetuk ngetuk, memukul mukul serta menggesek gesek benda mengikuti irama.
4 – 5 th Sejalan dengan perkembangan emosi yang lebih matang, anak dapat mengendalikan dorongan untuk berteriak atau menentang aturan (dam hal ini aturan tentang turun naiknya nada, ritme atau suara yang pas dalam sebuah lagu). Dengan demikian, tempo serta suara yang dihasilkannya dalam bernyanyi  atau mengetuk ngetuk alat musik sudah lebih pas. Ketertarikan anak untuk menguasai sebuah alat musik semakin besar dan serius. Rentang perhatian yang semakin panjang memungkinkan sikecil dapat menyanyikan atau memainkan satu potongan lagu hingga tuntas. Anak diusia ini lebih dapat menikmati musik untuk kesenangan.

Dalam buku Terapi Musik (2002), psikolog Monty P Satyadarma berpendapat bahwa potensi kecerdasan seseorang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan secara bersamaan. Jika individu memiliki potensi besar tetapi tidak diberi rangsangan yang cukup, maka perkembanngan kecerdasannya tidak akan mencapai titik optimal. Sebaliknya, sekalipun lingkungan memberikan stimulasi cukup besar namun individu yang bersangkutan memiliki potensi terbatas, maka perkembangan kecerdasannya tetap saja hanya akan mencapai batas potensi tersebut. Mungkin hal ini bisa terlihat pada penyanyi penyanyi yang dipaksa untuk menjadi penyanyi hanya dengan mengandalkan les sana sini tetapi sebenarnya tidak memiliki potensi.Karena anak pada dasarnya sudah bisa menerima musik atau ritme tertentu sejak masih usia bayi, mengenalkan dengan irama akan menjadi stimulus besar untuk bisa mengasah kecerdasan musikalnya.
  • Latihan mengenal ritme
Anak usia 1 – 5 tahun biasanya sangat suka bereksperimen dengan ritme lagu yang didengarnya. Anak anak biasanya ikut  bertepuk tangan, mengangguk anggukan kepala, menderapkan kaki, mengetuk ngetukkan tangan, mengetuk ngetuk benda benda seperti mengetuk sendok pada piring gelas atau meja untuk mengikuti ritme lagu. Kesukaan ini bisa dimanfaatkan untuk belajar mengenali irama.

Pada usia 1 – 3 tahun biasanya anak masih mengetuk dengan ritme yang tidak teratur, tetapi lambat laun anak akan bisa mengikuti ritme dengan lebih teratur.

Diusia 4 – 5 tahun anak lebih dapat mengikuti irama lagu serta mengenali dengan baik naik turunnya nada sebuah lagu.

Latihan yang pengenalan ritme bisa juga dilakukan dengan mengaktifkan gerak tubuh, mendecakkan lidah, menjentikan jari, sambil membunyikan alat musik. Beberapa alat yang dapat membantu anak mengenal ritme adalah triangle, tamborin, bel dan tongkat drum. Alat alat ini bisa dibuat sendiri dirumah.
  • Belajar bersenandung
Anak biasanya belajar bersenandung sejak sebelum dapat bernyanyi dengan benar. Dorongan untuk bersenandung pada anak anak biasanya terjadi secara spontan misal ketika sedang bermain. Bersenandung juga sebenarnya merupakan cara anak usia 2-4 tahun mengekspresikan lagu yang ada didalam ingatannya. Hal ini bisa menjadi langkah awal menstimulasi anak untuk menyanyi dengan sungguh sungguh. Selanjutnya anak dapat diperkenalkan dengan lagu lagu sederhana seperti Balonku, Satu satu, kemudian secara bertahap beranjak pada lagu lagu yang semakin rumit.
  • Melakukan gerak berirama
Musik biasanya mendorong siapapun untuk menggerakkan tubuh. Dengan jenis musik yang berbeda, berbeda pula gerak tubuh yang mengikutinya. Membiarkan anak berusia 2 – 6 tahun untuk melakukan gerakan sesuai musik ayang didengarnya juga merupakan bagian dari menstimulus kecerdasan musikalnya sekaligus mengasah kecerdasan gerak tubuhnya.
  • Latihan lagu dan aksi
Anak anak juga bisa dilatih untuk mengekspresikan lagu dengan aksi, misalnya ketika menyayikan lagu tentang panca indra, misalnya lagu “dua mata saya,, hidung saya satu,,” ajak anak untuk menunjuk indra yang dinyanyikannya. Selain melatih kecerdasan musikal kegiatan ini juga bisa sebagai sarana untuk melatih konsentrasi dan belajar konsep sederhana.
  • Mendengarkan musik bersama
Kegiatan ini amat menyenangkan. Dari kegiatan ini anak bisa belajar banyak sekali mulai dari mengasah imajinasi anak tentang isi lagu, mendengarkan nada nada dan juga mengenal berbagai jenis alat musik yang dimainkan.
  • Menggambar sambil mendengarkan musik
Kegiatan ini juga sangat bagus dilakukan, misalnya mengambar gambar doraemon sambil melihat pola doraemon yang sedang digambarkan oleh penciptanya. Menggambar berdasarkan imajinasi dari lagu yang dia dengar dan lihat adalah hal yang sangat menyenangkan buat anak-anak.
  • Membuat alat musik
Kegiatan ini bisa dilakukan dengan sangat sederhana, misalnya memukul galon aqua sebagai drum :)
  • Merekam saat anak menyanyi
Kegiatan ini juga sangat sederhana dan menyenangkan buat anak2. Misalnya merekam anak kita sedang bernyanyi dengan hp dan kemudian memutarnya kembali buat mereka.

Share and Enjoy from http://forenglishteachers.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...